29 January 2008

Kompas 29-Jan-08: Pengembangan Kedelai Terkendala Bibit (Aceh)

Pengembangan Kedelai Terkendala Bibit

Selasa, 29 januari 2008 | 02:30 WIB

Banda Aceh, Kompas - Program pengembangan 100.000 hektar tanaman kedelai di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terkendala bibit. Ketersediaan bibit hanya untuk 700 hektar.

”Sangat sulit mendapatkan benih kedelai bersertifikat dan merupakan benih unggul. Padahal, benih seperti itu yang diinginkan oleh petani kedelai agar hasil lebih optimal. Persoalan itu tidak hanya di Aceh, tetapi juga daerah lain di Indonesia,” kata Naswir Aiman, Kepala Subdinas Bina Produksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian NAD, Senin (28/1) di Banda Aceh.

Kepala Seksi Benih Padi dan Palawija Azhary Mauny menambahkan, selain benih terbatas, petani kedelai di Aceh hanya mengandalkan varietas lokal, yaitu kipas merah dan kipas putih.

”Varietas ini belum memiliki sertifikat sebagai benih berkualitas unggul. Meski banyak dipakai, labelisasi atau sertifikasi membuat mereka menjadi lebih baik dan bisa digunakan sebagai benih di tingkat nasional,” ujarnya.

Azhary mengatakan, untuk mendapatkan sertifikasi sebagai benih berkualitas dan unggul dalam segi hasil (kuantitas), yang juga diperlukan adalah ketahanan terhadap serangan hama.

”Yang sekarang sedang kami coba adalah pemurnian varietas kipas merah. Hasilnya sedang diuji coba agar memperoleh benih kualitas unggul,” katanya. Azhary menambahkan, daerah yang sedang mencoba pemurnian varietas kipas merah adalah Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Utara, dan Kabupaten Aceh Timur.

Dari Palangkaraya dilaporkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berencana membuka lahan kedelai seluas 100.000 hektar hingga 2010, melalui pola tanam yang berkesinambungan dengan padi. Tahun ini ditargetkan 15.000 hektar di enam kabupaten ditanami kedelai apabila tersedia benih dari Departemen Pertanian.

Selain untuk menambah produksi kedelai Kalimantan Tengah, budidaya komoditas ini diyakini dapat ikut mencegah kebiasaan pembakaran untuk membersihkan lahan. Demikian Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang kepada pers di Palangkaraya, Senin (28/1).

Penanaman kedelai dapat dilakukan seusai musim padi periode Oktober-Maret. (CAS/MHD)

http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.01.29.0230206&channel=2&mn=9&idx=9