30 January 2008

Bisnis 18-Jan-08: Harga tempe di Sukabumi melejit jadi Rp8.000

Jumat, 18/01/2008 15:47 WIB

Harga tempe di Sukabumi melejit jadi Rp8.000

oleh : Djony Edward

SUKABUMI (Antara): Harga tempe di Sukabumi kini mencapai Rp8.000/papan yang sebelumnya mencapai Rp4.000/papan, sehingga menyulitkan warga Sukabumi untuk membeli produk pangan dari kedelai tersebut. 

"Akibat harga kedelai naik hingga 100%, harga tempe dan tahu juga mengalami kenaikan cukup signifikan," kata salah seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Komar (55) di Sukabumi, Jumat. 

Dikatakannya, harga tempe saat ini dijual dengan harga Rp 8.000/papan, padahal sebelumnya hanya mencapai Rp4.000/papan, sementara harga tahu yang sebelumnya sebesar Rp200/buah, kini naik menjadi Rp300/buah. 

Menurut dia, tingginya harga tahu dan tempe mengakibatkan jumlah pembeli yang kebanyakan para penjual gorengan keliling itu mengalami penurunan cukup signifikan hingga mencapai 80 persen, sehingga dirinya mengurangi pasokan dari pengusaha tahu dan tempe di Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi. 

"Biasanya saya membeli hingga satu kuintal lebih, kini hanya 70 hingga 80 kg/hari. Bahkan, terkadang tidak habis terjual," keluhnya. 

Pedagang lainnya di Pasar Tipar, Yayan Suryana (35), mengatakan, dengan naiknya harga kedelai impor sebesar 100 persen, harga tahu juga naik 100 persen. 

"Biasanya saya jual tahu Rp100/buah, kini dijual dengan harga Rp200/buah. Sementara tempe, biasa saya jual Rp3.500/potong berukuran 15cm x 20cm, kini saya jual Rp5.500/potong," katanya. 

Agar tidak terlalu rugi, dirinya juga memotong tempe lebih kecil dan lebih tipis dari biasanya, pasalnya saat ini jarang sekali konsumen yang membeli tahu dan tempe. 

"Omset penjualan saya menurun drastis. Biasanya bisa menjual enam papan, kini hanya dua papan. Itu pun tidak habis terjual," keluhnya seraya menambahkan pendapatannya pun berkurang dari Rp400 ribu menjadi Rp200 ribu. 

Sementara itu, sebagian warga Kota Sukabumi mengeluhkan tingginya harga tahu dan tempe yang naik hingga dua kali lipat dari harga sebelumnya, dan ukurannya pun lebih kecil. 

"Biasanya saya membeli tahu Rp1.500/bungkus (isi 10 buah-red), kini harganya mencapai Rp3.000/bungkus. Sementara harga tempe tidak berubah, namun ukurannya diperkecil dari kondisi normal," kata salah satu pedagang nasi di Jalan Siliwangi Kota Sukabumi, Entin (56). 

Menurut dia, bila harga tidak kembali normal, maka kemungkinan ia tidak akan menjual tahu dan tempe sebagai lauk di warung nasinya. 

Sementara pedagang sembako yang menjual kacang kedelai, Ii Solihat (57), menyebutkan harga kacang kedelai lokal saat ini mencapai Rp8.500/kg, padahal sebelumnya harga jauh dibandingkan saat ini. "Banyak pembeli yang mengeluhkan tingginya kacang kedelai," ujarnya. 

Sebelumnya, Walikota Sukabumi, Mokh Muslikh Abdussyukur, menyatakan akan mempertimbangkan melakukan operasi pasar terkait langkanya tahu dan tempe. 

"Kami akan mengecek terlebih dahulu penyebab langkanya tahu dan tempe. Saya akan membicarakan masalah ini dengan Kabag Perekonomian, apakah diperlukan OP atau tidak pasalnya pelaksanaan OP harus berkoordinasi dengan pihak Bulog," katanya.

http://web.bisnis.com/sektor-riil/perdagangan/1id39576.html

No comments: