20 January 2008

Kompas 18-Jan-08: Perajin Tahu dan Tempe Diberi Subsidi

Nusantara
 Jumat, 18 Januari 2008

Perajin Tahu dan Tempe Diberi Subsidi

Mataram, Kompas - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dan Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberi subsidi kepada perajin tahu dan tempe. Bantuan diberikan agar perajin dapat meneruskan usahanya di tengah melambungnya harga kedelai belakangan ini.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan memberi subsidi dalam waktu satu-dua hari ini. Subsidi Rp 1.000 per kilogram (kg) diberikan untuk perajin tahu-tempe yang membeli kedelai.

Sementara Pemerintah Kabupaten Bantul akan memprogramkan pengadaan subsidi kepada produsen tahu dan tempe agar mudah mendapatkan bahan baku itu. Kebijakan ini mulai bergulir pertengahan Februari.

"Ini upaya emergency, mengingat besarnya efek ganda jika kegiatan usaha tahu dan tempe macet. Untuk jangka pendek dan panjangnya, instansi teknis agar mendorong perluasan areal tanam kedelai di NTB," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB Syarifuddin, Kamis (17/1) di Mataram. Ia mengemukakan itu dalam rapat yang dihadiri instansi terkait guna membantu produsen tahu dan tempe yang kesulitan membeli kedelai karena harganya naik.

Disepakati pula untuk memotong rantai pemasaran kedelai sehingga kebutuhan kedelai dapat diperoleh langsung dari distributor. Semula perajin membeli kedelai dari pengecer yang mengambil dari distributor. "Dengan dipangkasnya rantai pemasaran, bisa menekan harga jual kepada perajin," kata Syarifuddin,

Bupati Bantul Idham Samawi menyebutkan, pemerintah kabupaten harus berinisiatif membantu penyelesaian kenaikan harga kedelai impor sebisa mungkin. Ini juga beranjak dari kenyataan, pihaknya tak bisa memaksa semua petani menanam kedelai.

"Harga kedelai impor di pasaran naik dan imbasnya dialami masyarakat. Atas alasan itu, kami memberikan subsidi kepada produsen tahu tempe," ujar Idham.

Untuk pendanaan program tersebut, pihaknya akan mengambil dari dana tak tersangka di APBD. Idham belum bisa memastikan berapa besar anggaran yang digunakan. (rul/pra)

http://www.kompascetak.com/kompas-cetak/0801/18/daerah/4173419.htm

No comments: